Postingan

Diary

Berangkat dari rasa resah terhadap situasi yang saat ini terjadi. Catatan peninggalan sejarah hidup mulai tergores, dimulai sejak 1 April 2021. Langkah tulisan ini akan mulai tergores, harapan-harapan baru akan segera tertuang. Mari bersama membangkitkan jati diri dimulai dari diri sendiri. Untuk apa kita hidup, apakah untuk jadi penonton, pemikir, atau mungkin pengubah kehidupan dunia.  Keheningan suci di malam hari, ditemani sehangat kopi tubruk yang perlahan mulai terkikis oleh dinginnya angin malam. Berbincang dan berdiskusi tentang nasib masa depan diri ini, dan apa yang menjadi sengketa di negara kita. Berikut juga tertuang apa yang menjadi persoalan di Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia, untuk saat ini saya hanya menjadi penonton, dan coba melihat apakah yang menjadi persoalan. Begitu seriusnya apa yang menjadi sengketa, tapi saya sebagai suatu yang menjadi penglihatan bahwasanya inilah cerminan politik kampus, miniatur negara. Seluk beluk calon pemimpin Indonesia yang

MASIH RELEVAN KAH AKSI TURUN KE JALAN?

Gambar
Saat ini, dunia memasuki era baru yang disebut dengan era teknologi chipset, dan begitu pula dengan masalah pandemi yang tak kunjung mereda. Bila saat ini kita melihat bagaimana arah pergerakan dan perjalanan perjuangan mahasiswa sedang gencar-gencarnya dilakukan, menyusul duet oligarki politik yang sedang memegang, perlunya arah pergerakan baru dari mahasiswa. Barangkali saat ini kita semua sepakat bahwa gerakan mahasiswa hari ini masih terlalu identik dengan aksi turun ke jalan, dan dianggap masih terjebak dengan romantisme era 1998 sehingga dianggap kurang terasa dampak nyatanya di masyarakat. Sekalipun ada mengenai gerakan kreatif di sosial media, hal itu dirasa juga masih kurang dirasa kehadirannya, dianggap terlalu monoton, kurang kreatif dalam pengemasan aksi digital, dan juga dianggap sebagai “pemanis” belaka. Lalu timbullah berbagai macam pertanyaan, lantas, apakah gerakan mahasiswa saat ini masih relevan dengan kondisi saat ini? Dan bagaimanakah seharusnya mahasiswa mengemas

Pengalaman Hidup

Cerita awal saya dimulai ketika saya bingung pada saat seleksi SNMPTN, niat saya awalnya memilih jurusan teknik sipil dan lingkungan di IPB untuk pilihan pertama, yang kedua, teknik sipil di Universitas Lampung. Namun seiring berjalannya waktu, pada saat bulan januari 2018, melihat hasil pemeringkatan sekolah untuk pendaftaran SNMPTN, saya berada di urutan 21, tepat diatas saya urutan 20, dia adalah orang yang memilih jurusan yang sama dengan saya yaitu teknik sipil dan lingkungan di IPB. Karenanya, saya pun harus mengalah untuk memilih jurusan lain yang juga sesuai dengan kriteria dan kemampuan diri saya. Akhirnya setelah melalui diskusi panjang, dengan orang tua, dan juga dengan guru-guru yang saya mintai konsultasi, pilihan saya tepat dan mantap pada matematika. Lalu pada saat pengisian SNMPTN, saya pun memilih pilihan pertama saya pada jurusan Matematika di IPB, dan kemudian pilihan kedua nya adalah Matematika di Universitas Lampung. Sore yang mendebarkan pada pukul 17.00 tangg

Mengapa Saya Memilih Unila?

Alasan pertama, karena Universitas Lampung merupakan salah satu Universitas terbaik yang ada di Indonesia, dengan menyandang peringkat 21 Universitas terbaik di Indonesia menurut Kemenristekdikti . Alasan kedua, karena faktor dorongan orang tua, yang menginginkan saya untuk berkuliah di Universitas Lampung. Alasan ketiga, karena Universitas Lampung merupakan universitas terbaik yang ada di Lampung, dan sebagai warga Lampung, saya ingin memajukan daerah Lampung, dengan menjadi seseorang yang berkualitas dan membanggakan serta membangun di tanah sendiri.

Perkenalan Diri Penulis

Welcome to my blog Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.. Tabik Pun.. Halooo semua para Sobat blogger. Ini adalah postingan pertama saya di blog ini.  Akan kita mulai dengan perkenalan terlebih dahulu dari diri penulis yaaaa😁. Blog ini ditulis oleh seorang anak manusia yang mencoba memanfaatkan waktu luangnya selama berkuliah, dan ditambah ada tugas dari dosen sih untuk buat blog😁. Berikut ini adalah biodata dari penulis : Nama : Rendi Efri Sanjaya Nama Panggilan : Rendi Tempat, tanggal lahir : Padangratu, 30 April 2000 Riwayat Pendidikan: 1. TK Aba Aisyah Bustanul Atfha Wonokriyo 2. SD Negeri 5 Wonodadi 3. SMP Negeri 1 Gadingrejo 4. SMA Negeri 1 Gadingrejo 5. Matematika Unila (Sekarang) Alamat rumah : Wonokriyo, Kelurahan Wonodadi, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu Alamat saat ini : Perumahan Polri Gang Haji Mena Motto : Hidup istiqomah, ikhtiar, dan tawakal Riwayat Organisasi : 1. Wakil Ketua Rohis SMPN 1 Gadingrejo 2. Anggota Pramuka